Kesuksesan NVIDIA tidak luput dari berbagai masalah yang menanti mereka. Setelah beberapa waktu lalu kubu hijau ini diusut oleh pemerintah AS karena dugaan monopoli, kini raksasa teknologi ini juga mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah di timur, tepatnya Tiongkok.
Sekilas terlihat NVIDIA benar-benar terbawa arus dari perang dagang yang terjadi antara AS-Tiongkok, lantaran perintis kartu grafis AI ini mendapatkan perlakuan serupa dari dua negara. Apa yang sebenarnya diributkan pemerintahan Xi Jinping ini?
Belum selesai masalah dengan Departemen Hukum di AS, kini NVIDIA harus tersandung lagi kasus dugaan monopoli perdagangan chip di Tiongkok. Media asal Tiongkok menyebutkan (via Wccftech) kalau kini pemerintah sedang investigasi terhadap kubu hijau mengenai apakah perusahaan tersebut benar melakukan monopoli atau tidak.
https://heylink.me/sawer55jackpot
Alasan dilakukan penyelidikan ini berakar dari akuisisi kubu hijau terhadap perusahaan chip asal Israel yaitu Mellanox Technologies. Awalnya Tiongkok menyetujui akuisisi tersebut di tahun 2020 silam asalkan perjanjian pembelian ini tidak merugikan perusahaan di Tiongkok yang bergerak di bidang sejenis.
Salah satu syaratnya adalah, NVIDIA harus mengabarkan 90 hari lebih awal produk baru mereka kepada kompetitor sebelum akan dirilis ke pasar. Produk yang akan mereka rilis juga harus bekerja dengan market chip dalam negeri.
Ini juga bukan pertama kalinya kubu hijau mendapatkan perlakuan semacam ini. Dari yang sudah dibahas sebelumnya, pemerintah AS juga banyak meminta produsen ini untuk tidak menjual kartu grafis canggih mereka ke pasar Tiongkok.
Jika kini NVIDIA juga harus diserang dari sisi timur juga, sepertinya bagaimana akhir dari polemik ini akan semakin menarik di masa pemerintahan Trump pada Januari nanti. Gimana menurut kamu brott?
Sumber : skaterhitam.id
No Comments