https://skaterhitam.id/ – Tidak bisa dipungkiri tentunya bahwa platform Steam besutan Valve menjadi pilihan utama bagi banyak pengembang video game untuk mendistribusikan karya-karyanya secara digital. Namun, belakangan dilaporkan bahwa sejumlah developer asal Jepang yang merilis game bertemakan dewasa di Steam justru kesulitan menerima hasil penjualannya.
Melansir dari cuitan Taro Yamada selaku politikus asal Jepang (via Automaton), hal ini bukan disebabkan oleh kebijakan dari Steam sendiri, namun dikarenakan adanya pemblokiran dari pihak bank lokal terhadap transfer uang yang berasal dari luar negeri.
Permasalahan ini juga dikonfirmasi langsung oleh Financial Services Agency (FSA) yang bertanggung jawab atas aktivitas perbankan, serta Ministry of Economy, Trade and Industry (METI) yang mengawasi industri video game di Jepang.
FSA sendiri sayangnya https://heylink.me/cuan128link hanya tidak memberikan jawaban jelas mengapa pihak bank melakukan pemblokiran tersebut. Walau memang game dewasa disebut memegang sedikit peranan, hal ini lebih kepada “keputusan komprehensif” yang berdasarkan undang-undang anti cuci uang dan perdagangan mata uang asing.
Kebijakan pemblokiran bank ini sejatinya juga tengah menjadi topik hangat di Jepang dalam beberapa bulan terakhir, yang mana tidak terjadi hanya industri video game saja, namun juga ke industri hiburan digital lain. Hal ini tentu tentu menjadi penghambat pertumbuhan bagi para pekerja industri kreatif Jepang yang ingin mencoba memperluas jangkauannya ke pasar internasional
Taro Yamada yang memiliki program kerja terkait kebijakan digital serta mengedepankan kebebasan berekspresi ini berjanji akan mencari solusi terkait permasalahan tersebut dengan bekerja sama langsung dengan FSA dan METI. Ia mengungkapkan bahwa selama transaksi keuangan yang dilakukan dengan Steam itu transparan, maka tidak ada alasan bagi bank untuk mencegah para developer terkait untuk mendapatkan hasil penjualannya.
Tidak bisa dipungkiri c7890 bahwa video game asal Jepang cukup infamous akan perilisannya yang region lock atau terbatas di negeri sendiri saja. Namun dalam satu dekade terakhir ini hal tersebut perlahan mulai berubah, terutama dari pengembang game indie.
Nah, kira-kira bagaimana tanggapanmu mengenail hal ini brott? Yuk, langsung saja share pendapatmu di kolom komentar ya.
No Comments